2008年12月22日月曜日

my "Cheese"


Bacalah kisahku..
Ibaratkanlah bahwa cheese tersebut adalah kebahagiaan

Aku punya cheese yg sangat berharga buat aku. Akan tetapi, semua orang juga sama dengan aku yang juga ingin memiliki cheese tersebut.
Ada orang yang pandai mencium bau cheese tersebut...
Ada orang cepat tanggap terhadap cheese tersebut...
Ada juga yang dipenuhi ketakutan jika kehilangan cheese tersebut...
Bahkan ada yang berusaha untuk mendapatkan cheese baru yang lebih baik..
Memiliki cheese membuat aku merasa bahagia. Karena untuk memiliki cheese tersebut, aku harus berani masuk ke dalam labirin yang begitu asing. Sekali waktu aku mencari cheese, tak tanggung2nya aku mengabil begitu banyak cheese. Meskipun begitu, cheese yang sudah lama kusimpan tetap harus kuperiksa. Maka aku harus mencium cheese yang kumiliki sesering mungkin, sehingga aku tahu saat cheese tersebut mulai membusuk. Rasa kesal begitu menguasai aku ketika kulihat semua cheeseku membusuk. Terkadang aku diam membatu dan berfikir terlalu keras mengapa aku membiarkan cheeseku terbuang percuma. Aku juga takut untuk kembali mencari cheese yang baru di labirin yang baru. Bebanku semakin berat. Aku tidak dapat hidup jika tidak ada cheese. Akan tetapi, ada yang berkata bahwa saat seseorang meninggalkan rasa takut, ia akan terAsa bebas.
dan benar saja...
Membayangkan diriku sendiri sedang menikmati cheese baru, mengarahkanku untuk kembali mencari cheese tersebut. Semakin cepat aku melupakan cheese lama, semakin cepat untukku untuk mendapatkan cheese yang baru. Akan lebih baik pergi mencari cheese dalam labirin dibandingkan dengan tetap diam tanpa cheese.
mengapa?
Karena keyakinan lama tidak akan membawaku kepada CHEESE baru.




(Who Moved My Cheese?-Spencer Johnson)

0 件のコメント: